Jadi tadi malam laravel merilis versi terbarunya, laravel 4.1 dan tanpa menunggu lama, blog ini langsung penulis upgrade 😀 untuk langkah-langkah upgrade dari versi 4.0 ke versi 4.1 bisa dilihat disini. Sedang untuk dokumentasi nya yang terbaru bisa dicek disini. Sejauh hanya di bagian pagination nya yang bermasalah, tampilannya jadi list kebawah dan penulis masih males buat ngeceknya, biarin aja lah. Mungkin kapan-kapan sembari mengerjakan beberapa todolist untuk blog ini yang sudah tertunda selama berbulan-bulan 😀
Yak tadi malam juventus kalah tragis dan harus turun kasta ke liga eropa. Kenapa tragis? ya karena sebenarnya kalau bisa seri saja pas lawan galatasary itu juve yang lolos, tapi ya kalah ya tetep aja kalah, terima aja 😀 Sebenarnya pertandingannya diadakann rabu dini hari waktu indonesia, tetapi berhubung saat pertandingan berjalan hujan salju yang deras banget jadinya pertandingan dihentikan dan dilanjutkan rabu malam. Dan konsekuansi dari pertandingan yang ditunda jadi adalah kemungkinan pemain kehilangan momentum dan semangat, bahaya jadinya. Gak nonton pertandingannya sih, karena gak disiarkan di tipi lokal, gak ngikutin di twitter juga soalnya tadi malam barengan arisan RT, pas ngecek pas udah selesai dan juve udah kalah. Yang ngegolin sneijder umpan dari drogba. Yang jelas melo pasti[…]
Distro disini adalah distro linux bukan distro yang lain. Sebagai seorang end user alias pengguna tingkat paling bawah yang intinya pengen make yang gampang-gampang aja, gak terlalu banyak otak atik sudah bisa digunakan untuk kerja sehari-hari tentu pengen menggunakan distro yang gampang dan nyaman digunakan. Sudah beberapa tahun ini menggunakan linuxmint, alasannya sederhana saja karena linux mint itu turunan dari ubuntu dan otomatis aplikasi-aplikasi yang sudah banyak support di ubuntu bisa digunakan. Kenapa gak pake ubuntu sekalian? karena gak suka sama unity. Sebenarnya bisa aja pake varian ubuntu seperti kubuntu atau xubuntu, tapi dulu sebelum sempat mencoba sudah terlanjur nyaman menggunakan cinnamon. Ya dulu sebelum beralih full ke linuxmint sempat menggunakan ubuntu dan DE nya diganti dengan cinnamon. Sayangnya kalau[…]
Setelah kemarin sempat menggunakan slackware selama beberapa hari dan ternyata cukup nyaman juga untuk digunakan bekerja akhirnya kembali lagi menggunakan linuxmint. Untuk kali ini install linuxmint 16 “Petra” dengan cinnamon sebagai desktop environtmentnya. Sejauh ini nyaris gak ada masalah, yang agak sedikit mengganggu cuma modem yang waktu di olivia bisa digunakan di semua colokan usb, untuk kali ini hanya bisa dijalankan lewat 1 colokan saja, setiap menggunakan yang lain pasti tidak bisa. Tapi ya tidak apa-apa sih sebenarnya soalnya tidak mengganggu. Untuk cinnamon yang digunakan petra ini menggunakan versi 2, sebenarnya sudah sempat menggunakan cinnamon 2 ini waktu masih di olivia jadi begitu pindah ke petra ya sama saja rasanya. Yang jelas untuk sekarang ini nemo-dropbox yang kemarin sempat error[…]
Jadi cerita nya kemarin install slackware dan ternyata bisu alias tidak ada suara yang keluar. Selalu keluar pesan “The audio playback device HDA Intel PCH (ALC269VB Analog) does not work.” saat mencoba menjalankan kmix, di test menggunakan audio setup ya sami mawon tetep bisu. Sebenarnya tanpa suara ya gak apa-apa karena biasa tiap hari jarang menghidupkan suara, kalau cuma yutuban lihat highlight bola sudah biasa tanpa suara. Tapi ya tetep ada kemungkinan butuh, jadi ya harus dicari solusinya 😀 Begini langkah-langkah dalam mencari solusi. Lewat google cari-cari jika sudah ada yang kena masalah yang sama, langkah-langkah yang penulis gunakan sampai suara berhasil keluar adalah sebagai berikut : cek ID dari sound cardnya : bash-4.2$ cat /proc/asound/card1/id PCH jadi id dari[…]