Golput?
Besok pemilu, golput? hmmm kemarin rencananya mau golput tetapi sepertinya tidak jadi. Meski sebenarnya memang sudah kecewa dengan yang pas 2x pemilu kemarin (2004 dan 2009) penulis pilih. Tapi ya mosok jadi alasan buat golput sih. Untuk milih apa atau siapa ya itu rahasia, seperti jargon pemilu kan ada rahasianya. Yang jelas ada banyak sumber di internet sehingga kita bisa lihat track record dari calon anggota dewan maupun calon presiden nanti pas pilpres. Soalnya memang gak kenal secara langsung sama para calon nya. Eh penulis ada kenal satu caleg ding, soalnya ada tetangga yang maju 😀
Oke lantas kenapa gak golput aja? la wong dari kemarin-kemarin pemilu ya sama saja, tetep gak jelas? Gini nih, namanya kita tinggal di sebuah negara mau bagaimanapun ya ikut peraturan lah, perkara orang lain gak ikut biarkan saja. Mosok tinggal dirumah orang tapi sak senenge dewe? ya pasti kita ikut munduk-munduk sama yang punya rumah lah.
Meski mungkin kalau dihitung satu suara penulis itu seperti tak ada gunanya lawong 1 dibanding seratus juta lebih, tapi apa nek golput terus ada gunanya? kalau pun 90 persen warga indonesia golput apa ya besok-besok negara kita ini akan lebih baik? yang gak golput setidaknya berusaha memilih wakil-wakil yang Insya Allah paling baik dari yang lain.
Kalau analogi penulis ya, yang golput itu seperti kita tinggal dirumah yang bocor gentengnya pas ujan terus teriak-teriak nyalahin tukang yang dulu masang tapi gak mau pergi keluar nyari tukang untuk memperbaiki. Nah kita-kita yang gak golput ini yang keluar nyari tukang, perkara ternyata tukangnya masih belum bisa memperbaiki setidaknya kita sudah berusaha to? kalau cuma ngomong doang ya sampai kapanpun pasti tetep bocor. Lagian memangnya kalau kita sendiri yang maju memperbaiki yakin bisa?
Ya gitu aja sih. Eh btw no offense buat yang golput lo.